Wednesday, October 29, 2008

Industri Perangkat Lunak (IPL)

Industri Perangkat Lunak (IPL)di Indonesia memiliki prospek untuk membentuk lapangan
kerja tingkat tinggi, menghemat devisa negara dengan penggunaan produk perangkat lunak lokal, menghasilkan devisa dari ekspor, meningkatkan efisiensi kerja organisasi baik pemerintah maupun swasta, serta meningkatkan kualitas layanan. Sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, dan India bahkan sudah menjadikan IPL sebagai andalan survival mereka dalam menghadapi masa depan.

IPL tidak memerlukan pasokan sumber daya alam, tidak mencemari lingkungan, tidak memerlukan kawasan usaha yang luas atau tertentu, memiliki nilai jual produk yang tinggi dan masa jual yang relative lama.
IPL di Indonesia memiliki prospek untuk berkembang yang baik asal didukung oleh iklim
usaha yang kondusif. Modal utama IPL adalah sumber daya manusia (SDM). Semakin
berkembangnya jumlah lembaga pendidikan komputer dan semakin banyaknya lulusan
sekolah yang memilih bidang komputer memberi harapan akan pasokan SDM yang mencukupi untuk berkembangnya IPL. Produk IPL adalah perangkat lunak. IPL dapat menghasilkan tailoredmade products untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Semakin maju, IPL dapat menghasilkan produk standard yang bisa dipasarkan secara masal.
Semakin maju lagi, IPL dapat menghasilkan produk yang dapat dipasarkan ke luar negeri.

Dalam tulisan ini, kami batasi pengertian industri perangkat lunak sebagai industri yang membuat produk perangkat lunak komputer. Industri yang hanya memasarkan produk
perangkat lunak tidak tercakup dalam pengertian ini. Industri yang membuat produk
perangkat lunak atas pesanan dari pihak lain dan dengan perjanjian menyerahkan hak
intelektual atas produknya ke pihak pemesan tercakup dalam pengertian ini.

Sebagai high class industry, IPL memang menghadapi sejumlah masalah seperti masa
pengembalian modal yang lama sampai dengan diperolehnya order atau dipasarkannya
produk, perkembangan teknologi yang cepat sehingga setiap SDM yang terlibat harus
selalu aktif mengikuti perkembangan teknologi, maintentance SDM yang lebih pelik
daripada memelihara mesin, serta diperlukannya kepercayaan yang luas dari pelanggan
karena produk yang dipasarkan akan sangat mempengaruhi jalannya organisasi si pelanggan.

Keterbatasan yang kami miliki membuat kami tidak bisa menyajikan data statistik IPL di Indonesia. Apabila ada asosiasi yang mapan, tentu akan dapat diketahui jumlah industri, namanama perusahaan yang tergabung dalam asosiasi lengkap dengan profilenya, jumlah sumber daya manusia yang terlibat, jumlah revenue yang dihasilkan dari dalam negeri dan ekspor, serta jenisjenis produk yang dihasilkan. Meskipun demikian, kita dapat merasakan lambannya pertumbuhan sektor ini di Indonesia.

No comments: